Thursday, October 14, 2021

Kegiatan pokok Ekonomi

KEGIATAN EKONOMI

     Kegiatan ekonomi adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan yang beragam. Kegiatan ekonomi yang utama dapat dibedakan menjadi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi. Kegiatan konsumsi dilakukan oleh konsumen. Kegiatan produksi dilakukan oleh produsen. Dan kegiatan distribusi dilakukan oleh distributor.
     Konsumen dapat memenuhi segala kebutuhannya karena produsen membuat barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan. Produsen membuat barang atau jasa dan berani mempruduksinya karena ada permintaan dari konsumen. Selanjutnya untuk memudahkan konsumen memperoleh barang atau jasa, butuh peran distributor untuk menyalurkannya. Kegiatan ini memang saling terkait dan saling tergantung.


KEGIATAN KONSUMSI

1. Pengertian konsumsi
    Konsumsi adalah kegiatan manusia memakai, menggunakan, mengurangi, atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Jika semua kebutuhan dapat terpenuhi, akan tercapai suatu keadaan yang disebut makmur dan sejahtera. Makmur dan sejahtera inilah yang sekalu diidamkan setiap orang.
     Sifat mengkonsumsi barang dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Konsumsi secara langsung biasanya dilakukan terhadap barang yang sekali pakai habis, misalnya makanan, minuman, dan sejenisnya. Sedangkan yang dikonsumsi secara tidak langsung umumnya dilakukan terhadap barang modal dan barang yang dipajai beberapa kali, misalnya mesin jahit, mobil, perabotan rumah tangga dan sejenisnyam
     Dalam melakukan kegiatan konsumsi, terdapat dua jenis produk yang dikonsumsi, yaitu berupa barang dan jasa. Barang adalah benda yang dapat dilihat, diraba, mempunyai bentuk, dan dapat memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya pakaian, buku tulis, meja, kursi, komputer dan lain-lain. Sedangkan jasa adalah produk yang tidak dapat dilihat, diraba, tidak mempunyai bentuk tertentu, tetapi dirasakan manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya jasa guru, jasa tentara, jasa tukang jahit dan lain-lain.
     Kegiatan konsumsi dilakukan oleh setiap anggota masyarakat. Agar kegiatan konsumsi tersebut dapat terus terlaksana, maka setiap orang harus memiliki pendapatan yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan konsumsi tersebut. Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.

Faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi konsumsi
     Semakin maju peradaban manusia, semakin beragam pula kebutuhannya. Konsumsi atas barang dan jasa oleh konsumen yang satu tidak sama  konsumen lain. Begitu pula barang dan jasa yang dikonsumsi oleh konsumen yang sama, dapat berbeda untuk waktu yang berbeda. Hal ini disebabkan pola konsumsi setiap orang yang berbeda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

a. Tingkat pendapatan
     Semakin besar pendapatan seseorang naka semakin besar pula kecenderungannya melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa. Sebaliknya, semakin kecil pendapatan seseorang maka semakin kecil pula kecenderungan tingkat konsumsinya.

b. Tingkat harga barang dan jasa
     Dimana semakin tinggi harga barang dan jasa, semakin sedikit jumlah dan jenis barang yang akan dibeli, dan sebaliknya semakin rendah atau murah harga barang dan jasa, semakin banyak barang dan jasa yang dapat dibeli dengan sejumlah uang yang sama.

c. Ketersediaan barang dan jasa
    Dimana apabila tidak tersedia maka barang dan jasa yang akan dibeli jelas tidak ada, dan sebaliknya.


3. Faktor-faktor non ekonomi yang mempengaruhi konsumsi

a. Jumlah tanggungan keluarga
     Dimana semakin banyak jumlah anggota keluarga, senakin banyak pula jumlah arau jenis konsumsi keluarga yang bersangkutan.

b. Tingkat pendidikan
     Orang yang berpendidikan tinggi kobsumsinya lebih besar daripada orang yang berpendidikan rendah.

c. Tempat tinggal
     Orang yang bertempat tinggal di daerah pedesaan konsumsinya lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tinggal di kota.

d. Harga diri terhadap lingkungan
     Seseorang terkadang merasa malu jika ia tidak memiliki barang yang dimiliki orang lain sehingga mendorongnya untuk membeli barang yang sama. Hal ini dilakukan agar harga dirinya tisak jatuh dimata masyarakat karena dianggap tidak mampu nembeli.

e. Umur dan jenis kelamin
     Orang tua berbeda konsumsinya dengan anak, begitu pula jenis kelamin, laki-laki berbeda konsumsinya dengan perempuan.

f. Harapan pendapatan tinggi du masa yang ajan datang
    Karena ada harapan kenaikan pendapatan, seseorabg berusaha mencari pinjaman untuk berbelanja sekarang sehingga konsumsinya meningkat. Setiap orang dalam mengonsumsi varang atau jasa tentu ada tujuannya. Tujuan setiap orang mengkonsumsi barang atau jasa adalah memperoleh kepuasan maksinal dan menenuhi kebutuhan.

g. Sikap masyarakan terhadap pila hidup hemat
     Pola hidup hemat yang tertanam dan dilaksanakan masyarakat akan mampu mengurangi pengeluaran konsumsi.


Dalam kegiatan konsumsi asa tiga asas yang mendasarinya, yaitu:

1. Asas keseimbangan
     Asas seimbang juga disebut asas anggaran berimbang. Asas ini mengandung pengertian bahwa jumlah nilai barangyang dikonsumsi sama dengan penghasilan.

2. Asas surplus
    Asas surplus juga disebut asas positif. Asas ini mengandung pengertian bahwa jumlah nilaivbarang yang dikonsumsi lebih kecil daripada penghasilan.

3. Asas defisit juga disebut asas negatif. Asasini mengandung pengerian bahwa jumlah nilai suatu barang yang dikonsumsi lebih besar daripada penghasilan.


Pelaku kegiatan konsumsi

Masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi dapat dibedakan menjadi tiga golobgan, yaitu rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan, dan pemerintah.

a. Rumah tangga keluarga
    Rumah tangga keluarga sebagai konsumen selalu berusaha agar penghasilan yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhannya. Berbagai kegiatan konsumsi yang umumnya terjadi dalam rumah tangga dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikur:
1) Menetapkan pemenuhan kebutuhan pokok, baru pemenuhan kebutuhan pelengkap.
2) Menyesuaikan antara pengeluaran dengan pendaoatan.
3) Menghindari hidup boros

     Agar kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi sesuai dengn besarnya pendapatan, maka perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain:
a. Membuat perhitungan jumlah uang yang akan diterima pada waktu tertentu.
b. Membuat daftar kebutuhan dengan menyusun urutan kebutuhan dalam waktu tertentu.
c. Membuat perkiraab harga untuk tap jenis kebutuhan, dengan memperhitungkan kemungkinan adanya kenaikan harga barang dan jasa.
d. Membandingkan antara perkiraan pendapatan dengan pengeluaran dalam waktu tertentu.
3. Membuat catatan penerimaan dan pengeluaran
     Catatan penerimaan dan pengeluaran perlu dibuat untuk mengetahui semua kejadian pendapatan dan pengeluaran rumah tangga keluarga. Disamping itu dapat digunakan untuk mencocokkan pengeluaran sesungguhnya dengan pengeluaran yang diperkiraan.
4. Pembagian secara bijaksana atas semua kebutuhan.
    Anggaran pendapatan dan belanja rumah tangga merupakan pedoman untuk berbelanja. Kebutuhan yang pokok dan mendesak harus didahulukan, sedangkan kebutuhan yang tidak mendesak bisa ditunda.
5. Berusaha menabung.
    Untuk menuju kehidupan yang bahagia dan sejahtera dimasa mendatang, maka kebutuhan yang ajan datang sudah harus dipikirkan terlebih dahulu. Pemenuhan kebutuhan yang akan datang dapat dilakukan dengan jalan menabung.


c. Rumah tangga perusahaan
     Perusahaan merupakan salah satu penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Perusahan tekstil
     a. Pembelian bahan baku (kapas) yang akan digunakan untuk menghasilkan tekstil
     b. Pembayaran gaji tenaga kerja
     c. Penggunaan mesin
     d. Penggunaan lokasi perkantoran
     e. Penggunaan peralatan

2. Perusahaan pengangkutan
     a. Pembayaran gaji sopir
     b. Modal yang digunakan dalam kegiatan usaha
     c. Penggunaan perlengkapan, peralatan, kendaraan, bensin, solar dll.


c. Rumah tangga pemerintah
     Pemerintahan menjalankan roda pemerintahan dam berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Pemerintah menyediakan sarana dan prasarana.
Kegiatan komsumsi yang dilakukan pemerintah, antara lain:

1. Penggunaan gedung dan kantor beserta perlengkapannya dan peralatannya.
2. Belanja negara untuk pembangunan dan proyek negara.


5. Aspek positif dan aspek negatif perilaku konsumtif

    Perilaku konsumtif adalah suatu keadaan/kecenderungan untuk membelanjakan seluruh pendapatannya pada barang-barang konsumtif.
     Aspek positif perilaku konsumtif merupakan sisi baik dari perilaku konsumtif. Aspek positif konsumtif barang dan jasa bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mening


dialog singkat

DIALOG SINGKAT TENTANG 2 SAHABAT 

Riri: Ini aka segera liburan akhir pecan yang panjang. Apakah kamu punya rencana?
Santi: Uhm, Aku belom pasti. Aku tidak punya rencana apa pun. Aku kira mungkin hanya tinggal di rumah saja.
Bayu: Tetap di rumah saja? Sebenarnya kamu bisa melakukan hal-hal yang lebih menarik!
Santi: Terus bagaimana dengan kamu, Bayu? Apakah kamu memiliki rencana?
Bayu: Pasti! Aku dan ayah akan pergi memancing.
Santi: Memancing? Sepertinya bakal membosankan! Apakah kamu akan pergi memancing di sungai dekat rumah kamu itu?
Bayu: Tidak. Kami berencana untuk pergi memancing di sebuah danau dekat rumah pamanku. Apakah kamu ingin ikut?
Santi: Memancing? Aku tidak begitu suka dengan memancing. Aku lebih suka tinggal di rumah saja daripada pergi memancing.
Bayu: Bagaimana dengan kamu, Riri? Apa yang akan kamu lakukan pada liburan akhir pekan yang panjang ini?
Riri: Aku telah membuat rencana dengan ibu tentang apa yang harus dilakukan pada akhir pekan panjang ini. Kami akan berlatih membuat kue.
Santi: Kedengarannya seperti rencana yang sangat baik!
Bayu: Apakah kamu akan memanggang kue chip choco seperti terakhir kali kemarin?
Riri: Yah. Itu adalah kesukaanku. Tapi kami juga akan mencoba membuat kue jahe.
Santi: Oh, betapa irinya aku padamu. Ibuku akan menemani adikku untuk menghadiri lomba menggambar. Aku tidak bisa meminta ibu mengajari membuat kue.
Bayu: Ha ha, Aku kira kamu harus menikmati tinggal di rumah sendirian.
Riri: Oh, Kamu ingin ikut belajar membuat kue? Kamu bisa datang ke rumahku.
Bayu: Ini adalah ide yang bagus! Atau kamu bisa pergi memancing dengan aku dan ayah?
Santi: Uhm, tidak memancing kurasa. Tapi aku kira membuat kue dengan Riri. Terima kasih boleh ikut dengan kamu Riri.
Riri: Tidak masalah. Aku akan menghubungi kamu pada hari Jumat agar kamu tahu waktunya kita bisa memulai.
Santi: Terima kasih banyak. Aku akan menunggu telfon dari kamu.
Bayu: Selamat berlibur panjang di akhir pekan, Riri.
Santi: Kamu juga.

Thursday, June 1, 2017

Perkembangan Kolonialisme dan Imperalisme di Indonesia

TERBENTUKNYA KOLONIALISME BARAT DI INDONESIA
     Pada pertengahan abad ke 15 perubahan politik, ekonomi, dan sosial mulai terjadi di Eropa dan Asia Barat. Perubahan itu berdampak pada keluarnya bangsa-bangsa Eropa dari benuanya untuk mengcari wilayah baru sebagai sumber rempah-rempah yang secara ekonomis lebih menguntungkan berbagai cara dilakukan untuk mencapai tujuannya yang semula mencari keuntungan berubah menjadi kolonialisme dan imperalisme, bangsa-bangsa Eropa berusaha melakukan penjelajahan Samudra.
Faktor-faktor yang mendorong penjelajahan samudra adalah:
1. Adanya keinginan mencari kekayaan (gold) kekayaan yang mereka cari adalah rempah-rempah.
2. Adanya keinginan mencari kejayaan (glory) kejayaan yang dimaksud tanah jajahan.
3. Adanya keinginan menyebarkan agama Nasrani (gospel)
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
     Seperti :
     - Ditemukannya teori Heliosentris dari Copernicus.
     - Dikembangkannya teknik pembuatan kapal yang dapat digunakan untuk mengarungi samudra yang luas.
     - Ditemukannya mesiu untuk persenjataan.
     - Ditemukannya kompas.
5. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Turki.

1. KOLONIALISME DAN IMPERALISME PORTUGIS DI INDONESIA.
     Negara-negara Eropa yang pertama kali mencari jalan laut ke dunia Timur adalah Portugis. Pada tahun 1486 Bartholomeus Diaz berhasil mencapai tanjung Harapan dan Vasco da gama tiba di Calicut pada tahun 1498. Dibawah Alfanso de Albuquerque tahun 1511 dapat menguasai Malaka, satu tahun kemudian Portugis dibawah pimpinan Antonio de Abreu mulai melakukan monopoli perdagangan di Maluku. Pada saat itu Ternate tengah bersaing dengan Tedore.
     Portugis segera menggunakan kesempatan tersebut dengan cara membantu Ternate, kedatangan portugis mendapat simpati rakyat. Rakyat Ternate mengira bahwa Portugis akan berperan menaikkan harga rempah-rempah oleh karena itu Portugis di ijinkan mendirikan benteng di Ternate, di tempat lain Portugis pun membantu Hitu yang sedang bersaing dengan Seram.
     Sebagai imbalan Portugis di Ternate mendapatkan hak monopoli perdagangan, benteng yang didirikan Portugis disebut Benteng Saint Jhon
     Pelayaran bangsa Spanyol tiba di Maluku tahun 1521 dan bersekutu dengan kerajaan Tidore sehingga ada dua persingan antara Ternate yang dibantu Portugis dengan Spanyol yang membantu Tidore. Persingan berakhir setelah ditandatangani perjanjian Saragosa tahun 1526 yang berisi:
- Spanyol harus meninggalkan Maluku dan mundur ke Fhilipina
- Portugis mendapatkan daerah kegiatan perdagangan di Maluku.

2. KOLONIALISME DAN IMPERALISME BELANDA DI INDONESIA.
     Kebangsaan kolonial dan imperalisme Belanda di Indonesia mulai muncul dari ekspedisi pertama ini ternyata tidak berhasil karenaRakyat Banten tidak menerima sikap Cornelis de Houtman yang congkak, kasar dan sombong. Meskipun tidak berhasil mereka telah membuka jalan ke Indonesia. Pelayaran ke dua dibawah pimpinan Jacop Van Neck pada tahun 1598 mendarat di Banten. Mereka berlaku sopan dan hormat kepada penduduk setempat sehingga mereka juga diterima dengan baik. Sesudah mendapatkan keuntungan yang banyak rombongan Belanda kembali ke negerinya dengan muatan kapal yang penuh rempah-rempah. Keberhasilan ekspedisi ini telah mendorong para pedagang Belanda untuk datang ke Indonesia. Sehingga terjadilah persaingan dagang antara orang-orang Belanda sendiri atas dasar pertimbangan tersebut Johan Van Oldenbarne Veldt mengusulkan agar dibentuk kongsi dagang pada 20 Maret 1602 Belanda mendirikan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie)
Tujuan didirikannya VOC yaitu:
a. Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda.
b. Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan pedagang bangsa lain.
c. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.
     Untuk mencapai tujuan tersebut VOC diberi hak istimewa (Hak Octroy) oleh pemerintah Belanda.
Hak tersebut antara lain hak:
a. Hak monopoli perdagangan.
b. Hak memiliki tentara.
c. Hak mendirikan benteng
d. Hak mengadakan perjanjian dengan Raja.
e. Hak mencetak uang.
     Adanya hak istimewa yang dimiliki VOC maka VOC bertindaj sebagai pemerintah dan penguasa. Agar dapat berjalan baik diangkat Gubernur Jenderal VOC. VOC juga melakukan konsolidasi dalam upaya menaklukkan seluruh wilayah Indonesia.

3. KOLONIALISME DAN IMPERALISME PERANCIS DI INDONESIA
     Pada tahun 1789 di Perancis terjadi Revolusi menyebabkan Raja Louis XVI tumbang. Pemerintah Perancis berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain hingga memunculkan Napoleon Bonaparte yang berhasil membawa Perancis ke puncak kejayaan. Napoleon Bonaparte berambisi untuk menjadi negara terbesar di Eropa dan menjadi Kaisar seluruh Eropa, hingga meluas perang koalisi.
     Dalam perang Koalisi (1792-1797) Perancis berhasil mengalahkan koalisi Australia, Persia, Inggria, Spanyol, Sandinia, dan Belanda. Pemerintah Belanda di ambil alih oleh Perancis di bawah Louis Napoleon. Jatuhnya pemerintahan Belanda ke tangan Perancis berarti pula jatuhnya jajahan Belanda, termasuk Indonesia. Louis Napoleon mengangkat H.W Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia 1808. Sejak saat itulah di mulai kolonialisme dan imperalisme Perancis di Indoneaia secara tidak langsung.

4. KOLONIALISME DAN IMPERALISME INGGRIS DI INDONESIA.
     Kolonialisme dan Imperalisme Inggris di Indonesia dimulai sejak Kapitulasi Tutang 17 September 1811 bahwa pulau Jawa diserahkan jepada Inggris. Lord Minto selaku Gubernur Jenderal EIC (East India Company) yang berkedudukan di India menugaskan Thomas Stamfort Raffles menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia.




Wednesday, May 31, 2017

Tips Memilih Sekolah Setelah Tamat SMP

Tips Memilih Sekolah Setelah Tamat SMP
   
     Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sekolah yang sesuai dengan orientasi siswa di masa depan atau dari sudut pandang adalah sebagai berikut:
1. Minat
     Faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah minat yang dimiliki siswa. Hampir dapat dipastikan, tidak ada siswa yang berhasil dalam studinya jika itu bertentangan dengan minatnya. Orang lain, termasuk orang tua, boleh memberikan saran atau masukan apapun, tetapi siswalah yang akan menjalani sekian tahun proses belajar di perguruan tinggi. Dengan memperhatikan minat siswa, diharapkan dapat memberikan semangat atau motivasi internal siswa untuk belajar.
2. Biaya
     Kemampuan keuangan sangat menentukan pilihan. Ini adalah faktor terpenting berikutnya yang harus diperhitungkan. Dewasa ini banyak sekolah-sekolah yang mematok harga tinggi untuk siswa-siswa baru sehingga tidak jarang siswa tamatan SMP terpaksa menunda atau bahkan putus sekolah karena keterbatasan biaya. Mungkin dapat dinilai seimbang antara uang yang dibayarkan dengan fasilitas yang diperoleh, walaupun tidak semuanya demikian.
     Sebelum melakukan pendaftaran, akan lebih baik menanyakan semua komponen biaya yang harus dibayar di sekolah yang bersangkutan. Biasanya sekolah-sekolah swasta memberlakukan sistem pembayaran yang diharapkan tidak memberatkan siswa-siswi. Misalnya uang gedung boleh diangsur sekian kali dan uang administrasi yang lain juga demikian. Semua perlu diperhitungan.
3. Prospek
     Globalisasi tentu saja akan sangat menentukan wajah dunia masa datang. Perdagangan bebas, banyaknya perusahaan asing yang masuk ke Indonesia (di antaranya karena aset Negara terpaksa dijual kepada investor asing). Bahasa asing (bukan hanya bahasa inggris), perdagangan Internasional, lingkungan, peralatan berteknologi tinggi, komputer, internet, dan banyak lagi akan menjadi tuntutan yang tak terhindarkan. Maka dari itu memerlukan kemampuan sumber daya manusia yang memadai pula untuk menjadi salah satu elemen yang diperhitungkan di dalamnya.
     Tidak ada prediksi yang benar 100% dalam menentukan jenis jenjang sekolah. Tetapi akan sangat berguna kalau bisa mengantisipasi kondisi di masa depan. Kalau merasa tidak mampu melakukannya sendiri, perlu bertanya kepada orangtua, guru, teman, konsultan, atau siapapun sehibgga akan diperoleh beberapa pendapat yang objektif dan mendukung.

     Ketiga faktor di atas penting untuk pertimbangkan masak-masak, sehingga dapat dipilih jenis sekolah yang benar-benar membawa kepada arah yang terbaik bagi pribadi maupun orang lain. Selain itu perlu untuk menyediakan cukup banyak waktu, karena lebih banyak faktor eksternal dan bersifat teknis yang terlibat disini. Faktor eksternal yang terlibat adalah dari sekolah itu sendiri. Dalam memilih sekolah, perlu untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Reputasi Sekolah
     Kalau harus memilih salah satu sekolah tanpa melihat faktor-faktor internal lainnya, pertimbangan utama yang paling mudah digunakan adalah reputasi sekolah tersebut. Reputasi disini berarti sekolah yang bersangkutan secara umum dikenal sebagai sekolah yang baik, memiliki sarana belajar mengajar yang baik dengan fasilitas yang memadai. Lulusannyapun tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan atau memiliki daya saing yang tinggi dalam pekerjaan atau perguruan tinggi.
     Dalam kaitannya dengan reputasi, harus kita ingat, reputasi tidak datang dalam sekejap. Reputasi biasanya dibangun dengan kerja keras dan melalui proses yang panjang. Dapat dikatakan bahwa siswa berada on the side jika memilih salah satu dari PTS-PTS ini. Akan tetapi bukan berarti lalu siswa berhenti di sini saja, masih ada hal-hal lain yang harus dicermati.

2. Status Akreditasi
     Status akreditasi ini adalah salah satu faktor yang paling sering digunakan oleh sekolah untuk mengiklankan dirinya. Karena akreditasi menunjukkan mutu/kemampuan sekolah dalam menyelenggarakan sesuatu program studi. Status ini didapat setelah diadakan penilaian tentang semua unsur yang diperlukan untuk itu, termasuk fasilitas pendidikan, guru tetap dan siswa, kurikulum pendidikan, dan banyak hal lainnya. Masalahnya, tidak semua orang memahami dengan jelas tentang status ini, dan tampaknya banyak sekolah yang menyadari dan memanfaatkan ketidaktahuan tersebut.
     Akreditas perlu untuk diketahui secara sebenarnya dan tidak hanya sekilas begitu saja. Untuk mengetahui status akreditas ini, perlu ditanyakan secara mendalam mengenai kenyataannya di sekolah yang bersangkutan. Sebagai contoh, siswa dapat menanyakan sumber daya guru, fasilitas pendidikan, dan kurikulum.

3. Fasilitas Pendidikan
     Gedung megah dan ber-AC saja tidak cukup untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik. Bukan (hanya) itu yang dimaksud dengan fasilitas pendidikan. Fasilitas seperti laboratorium (komputer, akuntansi, bahasa, dan lain-lain), bengkel, studio, dan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan siswa. Mereka tidak hanya dituntut menguasai wawasan keilmuannya saja, tetepi juga bagaimana menerapkannya di lapangan. Apalagi untuk jalur pendidikan profesional yang lebih bersifat aplikatif dan menekankan pada keterampilan.

Tuesday, May 30, 2017

Ukara Lamba lan Ukara Camboran

     Kapirit saka andahan kang winengku sajroning ukara, ukara dibedakkake dadi loro, yaiku ukara lamba lan ukara camboran.

1. Ukara Lamba (kalimat tunggal)
     Ukara lamba yaiku kang mung isi sapangreten wae
     Tuladha: a. Bapak sare.
                      b. Ibu masak bakmi godhog.
                      c. Adhiku dolanan montoran ing ngarepan.

2. Ukara Camboran (kalimat majemuk)
     Ukara camboran yaiku ukara kang isi pangreten rangkep. Ukara camboran kapareng dadi telu, yaiku:
     a. Ukara camboran sadrajat (kalimat majemuk setara)
     Ukara camboran sadrajat yaiku ukara kang dumadi saka rong ukara lamba utawa luwih kang isih madeg dhewe-dhewe nanging isih ana gandeng cenenge.
     Ukara camboran sadrajat wujude ana telu, yaiku:
1) Sarana tembung pangiket kang samurwat: lan, karo, dene, sarta
     Tuladha:
     Dhidhik kuwi bocah pinter lan maneh sregep nyambut gawe.
     Agung katampa ing SMA 1 Boyolali dene Teguh munggah kelas telu SMP 2 Solo.
     Vivin sregep memaca sarta seneng nulis.
2) Sarana tembung pangiket kang mratelakake kosok balen: nanging, ewasemana, kosok balene.
     Tuladha:
     Lampu kamar mati, nanging ruang tamu murub.
     Lilik anggone nyambut gawe mempeng banget, ewasemana asile sithik.
     Kolahe kebak banyu kosok balene embere banyune kothong
3) Sarana tembung pangiket kang mratelakake sebab akibat: mulane, sebab, jalaran, amarga.
     Tuladha:
     Pekarangan Nardi resik banget, mulane akeh sing dolan kono.
     Sutina kerep ditimbali kepala sekolah, amarga kerep makili lomba.
     Warsita kerep playon sebab ngadhepi lomba lari marathon.
     b. Ukara Camboran Raketan (Kalimat Majemuk Rapatan)
   Ukara camboran raketan yaiku ukara camboran kang kalungguhan tembunge dikandhakake sepisan utawa ora dibaleni maneh.
     c. Ukara camboran raketan wujude ana papat, yaiku:
1) Raketan jejer
     Tuladha:
     Amir sawise adus banjur salin, terus sarapan, nuli pamitan marang bapak lan ibune.
     Jaka nimba ing sumur, banjur adus kramas.
2) Raketan wasesa
     Tuladha:
     Bapak ngasta map putih, kancane map biru.
     Kang mas nyapu latar, aku ngomah, adhiku pawon.
3) Raketan lesan
     Tuladha:
     Ibu mundut iwak mujaer, aku mbetheti, dene adhiku sing nggoreng.
     Bapak ndandani sepeda, aku sing nyrebeti, Rini sing ngleboke ngomah.
4) Raketan kayrangan
     Tuladha:
     Arif sinau ing kelas, Anto ing teras, dene Agung ing perpustakaan.
     Wingi sore Dullah mlaku-mlaku menyang alun-alun, Fuad ing dalan kampung.

2. Ukara Camboran Sungsun (kalimat majemuk bertingkat)
    Ukara camboran sungsun yaiku ukara kang salah siji kalungguhan tembunge bisa diganti utawa dirowakake, kang sinebut gatra.
Ukara camboran sung sun wujude ana papat, yaiku:
a. Gatra jejer
     Tuladha:
     Durjana diukum = sing sapa nerak angger-anggering negara diukum.
     Pakdhe Tris rawuh = kangmas Bapak kang pidalem ing Cilacap rawuh
b. Gatra wasesa
     Tuladha:
     Sarman kae blantik = mbah Sarman kae pegaweyane dol-tinuku rajakarya.
     Langite mendhung = langite peteng ndhedhet pratandha arep udan.
c. Gatra lesan
     Tuladha:
     Paiman nggendong adhine = Paiman nggendong sedulure sing enom.
     Aku tuku celengan = aku tuku piranti kang bisa kanggo nyimpen dhuwit.
d. Gatra katrangan
     Tuladha:
     Pak Wanda dhines ing Jakarta = Pak Wanda ndhines ing papan jang dadi punjering paprentahan.


Monday, May 29, 2017

Pilihan Karir Setelah Lulus SMA/SMK

Mau kemana setelah lulus SMA ? Diperlukan perencanaan "Kemana setelah SMA ?"

Ada 4 alternatif pilihan:
1. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi
2. Mengikuti kursus/pelatihan,
3. Memasuki dunia kerja
4. Memasuki kehidupan berkeluarga.

A. Merencanakan kelanjutan Studi ke Jenjang Pebdidikan Tinggi
     Di dalam agama dikatakan; setiap insan "belajar sepanjang hayat" Usaha berfikir dan mengoptimalkan fungsi pikir mendatangkan pahala. Kemiskinan sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya/hilangnya keimanan). Mengandung "makna" bahwa setiap insan wajib menuntut ilmu, harus memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran potensi diri. Beberapa informasi mengenal perguruan tinggi sebagai berikut:
1. Status dan Akreditasi Perguruan Tinggi
    - Status Terdaftar; Diakui atau Disamakan diberikan kepada program studi perguruan tinggi swasta.
     -Status Terakreditasi; Diakui atau Nir-Akreditasi, diberikan kepada semua perguruan tinggi.

2. Jalur dan Jenjang Pendidikan di Perguruan Tinggi
     - Jalur Akademik (biasa disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada penguasaan pengetahuan serta pengembangannya.
     - Jalur Profesional (sering disebut jenjang dipkoma), lebih menekankan pada penerapan keahlian tertentu.

3. Jenis Perguruan Tinggi
     - Universitas; sifatnya umum,terdiri dari berbagai fakultas dan jurusan. Menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
     - Institut; sifatnya lebih khusus terdiri atas fakultasvdan jurusan yang menghasilkan keahlian sejenis. Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan sejenis.
     - Sekolah Tinggi; Mempunyai kekhususan satu bidang keahluan. Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (dipkoma) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu.
     - Akademi; bersifat non gelar. Menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalan satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu.
     - Politeknik; brrsifat non gelar. Menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

4. Sistem Penerimaan Mahasiswa
     - Secara non tes; melalui PMDK (Penelusuran Minat dan Bakat), PPKB (Program Pemerataan Kesempatan Belajar), PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi), PBUD (Penelusuran Bibit Unggul Daerah) dan sebagainya
     -SecaraTes/Ujian Tulis, melaui SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru)

5. Sistem Belajar di Perguruan Tinggi
     Dikenal dengan Sistem Kredit Semester/SKS. Jumlah DKS pada setiap jenjang pendidikan berbeda.

6. Perguruan Tinggi Kedinasan
     Perguruan tinggi di bawah departemen selain Departemen Pendidikan Nasiinal.

7. Studi Ke Luar Negeri
     Sudah lumrah bagi yang berminat dan memiliki dukungan mewujudkannya. Ada beberapa hambatan antara lain sebagai berikut,
     a. Bahasa.
     b. Biaya pendidikan.
     c. Program keahlian yang dipilih.

Friday, May 26, 2017

Peningalan sejarah yang bercorak Islam di berbagai daerah Indonesia

Peninggalan sejarah yang bercorak Islam di berbagai daerah Indonesia
     Peninggalan-peninggalan sejarah Islam di Indonesia beraneka ragam karena ajaran Islam mencakup semua segi kehidupan. Peninggalan-peninggalan Islam yang ada di Indonesia sebagian besar merupakan hasil perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat. Masuk dan berkembangnya Islam berpengaruh bagi bangsa Indonesia, antara lain di bidang kebudayaan. Peninggalan budaya Islam tersebut mempunyai ciri khas. Peninggalan-peninggalan kebudayaan bercorak Islam di Indonesia sebagai berikut :

A. Seni Bangunan
     Seni bangunan bercorak Islam yang ada di Indonesia sebagai hasil sejarah perkembangan Islam berupa :
1. Masjid
     Masjid merupakan seni yang paling jelas di bidang arsitektur. Masjid-masjid kuno peninggalan sejarah Islam di Indonesia mempunyai ciri-ciri khusus, antara lain :
a. Atapnya bertingkat atau tumpang
b. Bangunan menara masjid menyerupai candi agama Hindu
c. Pintu gerbang masjid seperti gapura keraton atau candi Bentar yang merupakan Gapura khas agama Hindu

Masjid-masjid kuno yang ada di Indonesia, antara lain :
a. Masjid Demak, merupakan peninggalan kerajaan Demak yang dibangun pada masa pemerintahan Raden Patah, Masjid Demak mempunyai keistimewaan yaitu didirikan oleh para wali dan salah satu tiangnya terbuat dari tatal
b. Masjid kuno Banten, bangunan bercorak Eropa menyerupai mercusuar
c. Masjid Kudus, mempunyai ciri khusus pada bangunan menaranya yang mirip dengan bangunan candi Hindu
d. Masjid Agung Kasepuhan Cirebon
e. Masjid Indrapuri di Aceh

Dari peninggalan masjid tersebut membuktikan bahwa agama Islam disebarkan secara damai dengan memadukan kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat.

2. Keraton
Keraton adalah tempat raja melakukan kegiatan kerajaan. Keraton peningalan sejarah Islam di Indonesia mempunyai corak kombinasi yaitu corak seni hindu, Islam dan daerah setempat. Ciri-ciri bangunan keraton di Indonesia, antara lain :
a. Atap keraton bertingkat
b. Pintu masuk keraton berbentuk kori agung
c. Di depan keraton biasanya terdapat alun-alun yang sering digunakan untuk latihan perang dan upacara

Peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang berupa keraton, antara lain:
a. Keraton Kaibon (banten), yang didirikan Fatahillah
b. Keraton Kasepuhan Cirebon, merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Cirebon yang pecah menjadi dua yaitu Kasepuhan dan Kanoman
c. Keraton Surakarta dan Yogyakarta, yang berdiri akibat adanya Perjanjian Giyanti tahun 1755

B. Seni rupa
    1. Nisan
 Nisan adalah tonggak dari batu atau kayu yang menandai meninggalnya seseorang atau berfungsi sebagai tanda kubur. Peninggalan bercorak Islam berupa nisan di Indonesia antara lain:
a. Nisan Fatimah binti Maimun di Leran Gresik
b. Nisan Sultan Malik al Saleh di Aceh
c. Nisan Maulana Malik Ibrahim di Gresik
d. Nisan Sunan Tembayat di Klaten
   2. Kaligrafi
      Kaligrafi adalah seni tulisan arab indah yang biasanya merupakan rangkaian dari ayat-ayat suci Al-qur'an. Seni kaligrafi peninggalan kerajaan Islam di Indonesia banyak terdapat atau sering dipahatkan pada nisan, makam, gapura, keraton dan masjid.
   4. Benteng
       Benteng intan dibangun pada masa pemerintahan kerajaan Banten untuk menghadapi serangan musuh

C. Seni Sastra
    Seni sastra peninggalan kerajaan Islam di Indonesia berisi tentang ajaran tasawuf, budu pekerti yang baik atau fisafat. Seni sastra tersebut ditulis dalam berbagai bentuk sebagai berikut:
1. Babad adalah cerita sejarah yang biasanya lebih bersifat cerita dari pada nilai sejarahnya.
Contoh: Babad Tanah Jawi, Babad Giyanti, dan Babad Cirebon.
2. Hikayat adalah karya sastra Islam yang berisi cerita baik fiktif maupun sejarah
Contoh: Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Bakhtiar dan Hikayat Panca Tanderan.
3. Syair misalnya Syair Abdul Malik, Syair Perahu dan Syair Burung Pingai.
4. Suluk adalah karya sastra Islam berupa prosa maupun puisi yang berisi tentang ajaran Islam Tasawuf.



Kegiatan pokok Ekonomi

KEGIATAN EKONOMI      Kegiatan ekonomi adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan yang beragam. Kegiatan...