Thursday, June 1, 2017

Perkembangan Kolonialisme dan Imperalisme di Indonesia

TERBENTUKNYA KOLONIALISME BARAT DI INDONESIA
     Pada pertengahan abad ke 15 perubahan politik, ekonomi, dan sosial mulai terjadi di Eropa dan Asia Barat. Perubahan itu berdampak pada keluarnya bangsa-bangsa Eropa dari benuanya untuk mengcari wilayah baru sebagai sumber rempah-rempah yang secara ekonomis lebih menguntungkan berbagai cara dilakukan untuk mencapai tujuannya yang semula mencari keuntungan berubah menjadi kolonialisme dan imperalisme, bangsa-bangsa Eropa berusaha melakukan penjelajahan Samudra.
Faktor-faktor yang mendorong penjelajahan samudra adalah:
1. Adanya keinginan mencari kekayaan (gold) kekayaan yang mereka cari adalah rempah-rempah.
2. Adanya keinginan mencari kejayaan (glory) kejayaan yang dimaksud tanah jajahan.
3. Adanya keinginan menyebarkan agama Nasrani (gospel)
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
     Seperti :
     - Ditemukannya teori Heliosentris dari Copernicus.
     - Dikembangkannya teknik pembuatan kapal yang dapat digunakan untuk mengarungi samudra yang luas.
     - Ditemukannya mesiu untuk persenjataan.
     - Ditemukannya kompas.
5. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Turki.

1. KOLONIALISME DAN IMPERALISME PORTUGIS DI INDONESIA.
     Negara-negara Eropa yang pertama kali mencari jalan laut ke dunia Timur adalah Portugis. Pada tahun 1486 Bartholomeus Diaz berhasil mencapai tanjung Harapan dan Vasco da gama tiba di Calicut pada tahun 1498. Dibawah Alfanso de Albuquerque tahun 1511 dapat menguasai Malaka, satu tahun kemudian Portugis dibawah pimpinan Antonio de Abreu mulai melakukan monopoli perdagangan di Maluku. Pada saat itu Ternate tengah bersaing dengan Tedore.
     Portugis segera menggunakan kesempatan tersebut dengan cara membantu Ternate, kedatangan portugis mendapat simpati rakyat. Rakyat Ternate mengira bahwa Portugis akan berperan menaikkan harga rempah-rempah oleh karena itu Portugis di ijinkan mendirikan benteng di Ternate, di tempat lain Portugis pun membantu Hitu yang sedang bersaing dengan Seram.
     Sebagai imbalan Portugis di Ternate mendapatkan hak monopoli perdagangan, benteng yang didirikan Portugis disebut Benteng Saint Jhon
     Pelayaran bangsa Spanyol tiba di Maluku tahun 1521 dan bersekutu dengan kerajaan Tidore sehingga ada dua persingan antara Ternate yang dibantu Portugis dengan Spanyol yang membantu Tidore. Persingan berakhir setelah ditandatangani perjanjian Saragosa tahun 1526 yang berisi:
- Spanyol harus meninggalkan Maluku dan mundur ke Fhilipina
- Portugis mendapatkan daerah kegiatan perdagangan di Maluku.

2. KOLONIALISME DAN IMPERALISME BELANDA DI INDONESIA.
     Kebangsaan kolonial dan imperalisme Belanda di Indonesia mulai muncul dari ekspedisi pertama ini ternyata tidak berhasil karenaRakyat Banten tidak menerima sikap Cornelis de Houtman yang congkak, kasar dan sombong. Meskipun tidak berhasil mereka telah membuka jalan ke Indonesia. Pelayaran ke dua dibawah pimpinan Jacop Van Neck pada tahun 1598 mendarat di Banten. Mereka berlaku sopan dan hormat kepada penduduk setempat sehingga mereka juga diterima dengan baik. Sesudah mendapatkan keuntungan yang banyak rombongan Belanda kembali ke negerinya dengan muatan kapal yang penuh rempah-rempah. Keberhasilan ekspedisi ini telah mendorong para pedagang Belanda untuk datang ke Indonesia. Sehingga terjadilah persaingan dagang antara orang-orang Belanda sendiri atas dasar pertimbangan tersebut Johan Van Oldenbarne Veldt mengusulkan agar dibentuk kongsi dagang pada 20 Maret 1602 Belanda mendirikan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie)
Tujuan didirikannya VOC yaitu:
a. Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda.
b. Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan pedagang bangsa lain.
c. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.
     Untuk mencapai tujuan tersebut VOC diberi hak istimewa (Hak Octroy) oleh pemerintah Belanda.
Hak tersebut antara lain hak:
a. Hak monopoli perdagangan.
b. Hak memiliki tentara.
c. Hak mendirikan benteng
d. Hak mengadakan perjanjian dengan Raja.
e. Hak mencetak uang.
     Adanya hak istimewa yang dimiliki VOC maka VOC bertindaj sebagai pemerintah dan penguasa. Agar dapat berjalan baik diangkat Gubernur Jenderal VOC. VOC juga melakukan konsolidasi dalam upaya menaklukkan seluruh wilayah Indonesia.

3. KOLONIALISME DAN IMPERALISME PERANCIS DI INDONESIA
     Pada tahun 1789 di Perancis terjadi Revolusi menyebabkan Raja Louis XVI tumbang. Pemerintah Perancis berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain hingga memunculkan Napoleon Bonaparte yang berhasil membawa Perancis ke puncak kejayaan. Napoleon Bonaparte berambisi untuk menjadi negara terbesar di Eropa dan menjadi Kaisar seluruh Eropa, hingga meluas perang koalisi.
     Dalam perang Koalisi (1792-1797) Perancis berhasil mengalahkan koalisi Australia, Persia, Inggria, Spanyol, Sandinia, dan Belanda. Pemerintah Belanda di ambil alih oleh Perancis di bawah Louis Napoleon. Jatuhnya pemerintahan Belanda ke tangan Perancis berarti pula jatuhnya jajahan Belanda, termasuk Indonesia. Louis Napoleon mengangkat H.W Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia 1808. Sejak saat itulah di mulai kolonialisme dan imperalisme Perancis di Indoneaia secara tidak langsung.

4. KOLONIALISME DAN IMPERALISME INGGRIS DI INDONESIA.
     Kolonialisme dan Imperalisme Inggris di Indonesia dimulai sejak Kapitulasi Tutang 17 September 1811 bahwa pulau Jawa diserahkan jepada Inggris. Lord Minto selaku Gubernur Jenderal EIC (East India Company) yang berkedudukan di India menugaskan Thomas Stamfort Raffles menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia.




1 comment:

Kegiatan pokok Ekonomi

KEGIATAN EKONOMI      Kegiatan ekonomi adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan yang beragam. Kegiatan...